Optimalkan Jamsostek, Pemkab Boalemo Gelar Monev Implementasi Inpres No 2 tahun 2021


hariantoday.com,BOALEMO GORONTALO- 
Pemerintah Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo terus melakukan berbagai upaya meningkatkan coverage (cakupan) Jamsostek melalui edukasi, sosialisasi, dan penerapan kebijakan untuk pekerja informal dan rentan, serta penggunaan anggaran APBD/APBN untuk iuran. Selain itu, pemerintah mendorong sinergi dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha, seperti melalui Paritrana Award dan Inpres No. 2/2021, untuk mempercepat tercapainya Universal Coverage Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di wilayah itu.

Bupati  Drs. Rum Pagau didampingi Wakil Bupati  Lahmuddin Hambali saat berbincang  santai di rumah dinas Bupati Boalemo (4/9/202)mengungkapkan dukungannya  terhadap optimalisasi pelaksanaan Jamsostek di wilayah itu. 


“Selamat datang kembali di Boalemo. Kita terus dukung program BPJS Ketenagakerjaan. Nanti pada pertemuan pertemuan akan terus disampaikan sehingga seluruh OPD peduli terhadap jaminan sosial,” ujar Rum Pagau sembari mengundang  hadir pada Puncak peringatan HUT Boalemo akan dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 2025, yang juga merupakan hari lahirnya kabupaten tersebut. 

Pemerintahnya  terus berkomitmen mengurangi angka kemiskinan lewat keberpihakan skala prioritas seperti bantuan iuran kepada pekerja rentan dan miskin.

Sementara itu terpisah, Sekretaris Daerah Kab. Boalemo Drs. H. Sherman Moridu, S.pd., M.M  senin (29/09/2025) meminta agar setiap SKPD untuk melakukan langkah-langkah optimalisasi program jaminan sosial ketenagakerjaan. 


“Kami minta agar para pembuat kebijakan untuk menyusun regulasi, mengalokasikan anggaran, dan menghimbau seluruh mitra dan pemberi kerja dapat mendaftarkan seluruh pekerja baik dari segmen Penerima Upah, Bukan Penerima Upah dan Jasa Konstruksi menjadi peserta aktif program jaminan sosial,” ujar Sekda  didampingi Kepala Bappeda Boalemo   Srijun Tasman Dangkua, SP.MM. pada acara monitoring dan evaluasi di Ruang Rapat Bappeda. 

Hal itu lanjut dia,  agar tercipta perlindungan yang menyeluruh bagi pekerja dan peningkatan Universal Coverage Jamostek (UCJ) yang ada di Kabupaten Boalemo.

Ia  mengungkapkan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem dan pencegahan angka kemiskinan tahun 2025 mengalami  penurunan sebanyak 2 % (Sebelumnya 18% ) dan diharapkan kedepannya dapat mencapai angka dibawah 10%.

Ditambahkan, tahun 2025 sebanyak 5000 pekerja rentan bakal dilindungi dalam program jamsostek dan sudah masuk pada tahap penganggaran.

*Apresiasi dan Terimakasih*

Sementara itu Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Cabang Provinsi Gorontalo Sanco Simanullang didampingi Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Pohuwatu dan Boalemo Sri Muliana disela sela silaturahim dengan Bupati Kab. Boalemo mengucapkan salut, dan menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas penganggaran 5000 pekerja rentan di tahun 2025. 

“Kami mengucapkan terimakasih atas dukungan Pemkab Boalemo, semoga kedepan semakin sukses terutama di hari jadi yang ke-26 Kabupaten Boalemo yang Inovatif, Produktif, dan Berdaya Saing,” ujar Sanco sebagaimana disampaikan dilansir dalam keterangan tertulis di Gorontalo, Minggu (5/10/2025).

Sebelumnya,  Pemerintah Kabupaten Boalemo telah menerima kunjungan pertama Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Gorontalo, Dr. Ir. Sanco Simanulang, ST, MT, IPM, di ruang kerja Bupati Boalemo, Rabu, 3 September 2025 silam.

Bupati Boalemo Rum Pagau menyambut baik kehadiran BPJS Ketenagakerjaan. Menurutnya, kehadiran program ini sangat dirasakan masyarakat, khususnya dalam menghadapi risiko kematian. “Jaminan kematian Rp 42 juta itu sangat membantu keluarga yang ditinggalkan. Apalagi biaya adat kematian di Boalemo cukup besar karena adanya tradisi seperti sadaka hingga mutimualo,” ungkap Bupati, menekankan pentingnya perlindungan sosial bagi warganya.

Lebih jauh, Bupati mencontohkan kelompok pekerja rentan seperti pemanjat kelapa yang setiap hari menghadapi risiko tinggi. “Mereka harus dilindungi. Begitu juga kelompok tani dan pekerja informal lainnya. Pemkab akan mendorong agar mereka semua bisa menjadi peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan,” ujarnya.

Untuk memperluas cakupan, Pemkab Boalemo berkomitmen memanfaatkan dana APBD maupun CSR perusahaan BUMD dan swasta besar. Selain itu, regulasi kepatuhan bagi pemberi kerja juga akan segera dirumuskan agar setiap pekerja mendapat hak perlindungan sosial. 

“Kita siap mengeluarkan regulasi demi kepatuhan dan optimalisasi program ini,” tegas Rum Pagau.

Pertemuan yang berlangsung sederhana itu menyiratkan sebuah pesan kuat: perlindungan pekerja bukan hanya tentang regulasi dan angka statistik, melainkan soal kemanusiaan, gotong-royong, dan kepedulian. Seperti yang ditutup Bupati, “BPJS bukan sekadar program, melainkan payung pengaman bagi masyarakat Boalemo dalam menjalani kehidupan. (Bn)

Posting Komentar

0 Komentar